Minggu, 14 November 2010

Jika Autumn in Paris diFilmkan...

Yep! Itu dia yang mau aku tulis di entri kali ini. Karena aku juga termasuk penggemar novel-novel Ilana Tan. Empat-empatnya udah aku baca semua. Aku pernah baca di blog orang, dia bikin "Winter in Tokyo" difilmkan plus pemain-pemainnya. Karena aku saaangaaaaaaaaaaaatttt suka AUTUMN IN PARIS, jadi, nggak ada salahnya dong, aku bikin entri kayak dia juga... (?)

Okay, let's go, guys!

Pevita Pearce as Tara Dupont





Kenal, dong... sama artis manis yang satu ini...
Bagiku, Pevita itu cocok banget meranin tokoh Tara.
Si Pevita kan juga blasteran, kayak tara.










Kim Bum as Tatsuya Fujisawa





Uh... Oh...
KIM BUM!
Dia cocok jadi Tatsuya.
Coz dia punya senyum yang menawan (sesuai dengan gelarnya: Killer Smile), dan wajah Asia.









William Moseley as Sebastien Giraudeau





Jujur, aku sempet bingung...
Peran Sebastien jatuh kepada siapa?
Tapi aku langsung inget sama pemeran High King Peter di Narnia ini.
Gimana?
Pas nggak?




Demi Lovato as Elise Lavoie





Ingat sama tokoh satu ini?
Yup!
Elise Lavoie...
Sahabat Tara sesama penyiar radio.
Aku rasa, Demi cocok untuk Elise.

Tom Cruise as Jean Daniel Lemercier / Dupont





Ayah Tara Dupont.
Aku emang nggak tau pria Prancis itu kayak gimana...
Tapi,
aku rasa,
Tom Cruise pas, lah.


Taylor Swift as Juliette




Hehehe...
Emang, sih
Si Juliette diceritainnya rambutnya coklat.
Tapi menurutku Taylor cocok.








Ben Barnes as Olivier

Olivier,,,
Pacar Elise.
Hehehe...,
Gimana? Cocok ngga kira-kira? Komentarnya ditunggu, lhooo!

Kamis, 14 Oktober 2010


Bagus, nggak? Ditunggu komentarnya, ya!

Nata de Melo

Nata de Coco, mungkin sudah tak asing didengar. Nata de Cassava, rasanya baru saja muncul dan terdengar. Lalu, apa lagi Nata de Melo ini?
Nata de Melo adalah nata yang berbahan dasar sari melon, yang diproses secara alami dengan bakteri Acetobacter xylinum yang ditumbuhkan dan dikembangkan sendiri dengan bahan alami.
Bayu Prasetyo dan Agustian Putra, siswa kelas III SMP IPIEMS Surabaya yang juga anggota Kelompok Ilmiah Remaja, menumbuhkan bakteri Acetobacter xylinum dari kecambah dan nanas.Adapun caranya adalah dengan menggunakan daging nanas yang diblender. Sebanyak enam sendok makan ampas nanas dicampur dengan tiga sendok makan gula dan satu sendok makan sari nanas. Sebagai penyedia nitrogen, ditambahkan pula 100 gram kecambah yang sudah dihaluskan dengan blender.
Campuran ini ditempatkan dalam wadah bertutup kawat kasa yang sudah disterilkan. Setelah dua minggu, bakteri yang tampak putih-putih di kasa dikembangkan dengan campuran air kelapa yang sudah direbus, cuka, dan gula.
Setelah bakteri ini siap, setengah buah melon (Cucumis melo) dihancurkan dengan blender menjadi 240 ml sari melon. Dengan tambahan 50 ml bakteri Acetobacter xylinum, 20 ml cuka 25 persen, dan 2-3 sendok makan gula, campuran ditempatkan dalam wadah bertutup tisu roti dan diikat.
Campuran kemudian ditempatkan dalam lemari sehingga tidak terkena cahaya dan dibiarkan 12-13 hari. Saat itu sudah terbentuk lapisan nata de melo yang siap dicuci dan direndam dengan air panas. Setelah dibersihkan, nata de melo sebesar sekitar 75 gram itu dipotong-potong dan disajikan sesuai selera.
Menurut Bayu (14), bakteri Acetobacter xylinum bisa juga ditumbuhkan dengan daging dan kulit nanas. Namun, kata Bayu yang bercita-cita menjadi peneliti, rasa nata de melo lebih kenyal, empuk, dan manis jika bakteri ditumbuhkan dengan ampas daging buah nanas tanpa kulit nanas. Adapun nanas dipilih sebagai media pertumbuhan bakteri karena umumnya Acetobacter xylinum bisa berkembang di buah berkandungan asam.
Dari percobaan, anggota KIR SMP IPIEMS dengan pembimbing Ismukaca itu menguji kandungan vitamin nata de melo ke laboratorium. Hasilnya, nata de melo mengandung serat kasar 1,22 persen dari 100 gramnya. Selain itu, terdapat vitamin A 215 SI, vitamin B 0,03 mg per 100 gram, dan vitamin C 3,2 mg per 100 gram nata de melo.
Selain kandungan asam amino yang cukup tinggi, menurut Ismukaca, pengembangbiakan Acetobacter xylinum sangat alami ketimbang membeli di pasaran. Umumnya, Acetobacter xylinum yang dijual di pasaran dikembangkan dengan pupuk ZA sebagai penyedia nitrogen.
Acetobacter xylinum yang diproduksi sendiri ini juga mempercepat proses pembentukan nata. Selisih waktunya 3-4 hari dan ketebalannya lebih baik. Nata de melo bisa dipanen setelah 12 hari. Adapun nata de coco dengan bakteri yang dibeli di pasaran memerlukan sekitar 16 hari.
Hasil percobaan ini akan dipaparkan dalam Final Lomba Penelitian Ilmiah Remaja di Yogyakarta, 27 September sampai 2 Oktober 2010. Bayu dan Agus menjadi satu-satunya tim yang mewakili Surabaya dan menjadi satu dari 11 tim yang dikirimkan dari Jawa Timur untuk tingkat SMP.
Sebelumnya, berbagai kalangan pernah membuat pula beragam jenis nata. Ada yang membuatnya dari ubi kayu (nata de cassava), nanas (nata de pina), ubi jalar, atau jagung. Namun, pembuatan nata dari melon belum ditemukan referensinya sehingga pembelajaran dilakukan menggunakan prinsip pembuatan nata de coco.
Percobaan membuat nata de melo tentu saja tidak serta-merta berhasil. Pada percobaan pertama, bakteri tidak terbentuk karena wadah dan kasa tidak steril. Akibatnya, bukan bakteri yang dihasilkan, melainkan belatung. Pada usaha kedua, perbandingan ampas nanas lebih sedikit, hanya 4 sdm dan gula hanya 2 sdm. Pada percobaan ketiga, jumlah ampas nanas ditambah menjadi 6 sdm dan gula menjadi 3 sdm dan hasilnya lebih baik.
Nata de melo dengan bakteri yang dikembangbiakkan alami ini berbiaya relatif murah. Menurut Ismukaca, pembuatan bakteri sampai menjadi 75 gram nata de melo hanya menghabiskan biaya Rp 40.000.
Kendati nata de melo sudah berhasil dibuat, tentu saja pengembangan selanjutnya, seperti produksi, pengemasan, dan pengukuran kandungannya, perlu dilakukan secara lebih akurat lagi. Setidaknya dua anak remaja tersebut telah berhasil membuka pintu pengetahuan dengan semangat kewirausahaan yang mereka miliki.
Sumber: Kompas

Subhanalloh...

"SUBHANALLOH..."
Hanya kalimat itu yang bisa aku ucapkan. Subhanalloh... Maha suci Alloh. Setelah aku melihat begitu banyak pemain-pemain bintang sepak bola Prancis yang beragama muslim. Bukan hanya muslim biasa, tapi muslim yang taat. Bahkan ada yang sudah menunaikan ibadah haji.

Sebut saja, Thierry Henry, Karim Benzema, Frank Ribery, Eric Abidal, Lilian Thuram, Lassana Diarra, Samir Nasri, dan Hatem Ben Arfa.

Untuk lebih jelasnya, silakan buka link ini:
http://bambytop.dagdigdug.com/2008/06/09/muslim-yang-menjadi-bintang-lapangan-hijau-di-ajang-euro-2008/

Selasa, 31 Agustus 2010

31 Agustus 2010

Hari ini Try Out 1 selesai. Akhirnya bebas juga! Tapi nilaiku kurang memuaskan, 24.85. Perlu 5.15 poin lagi untuk dapat 30.00. Terntara, nggak semudah yang ku bayangkan. Ku kira, Try Out itu mudah, tapi ternyata enggak. Paling tinggi di kelas A aja, 25.75. Aku sendiri masuk urutan ketiga.

Aku jagi pengen ke Paris. Abis baca buku Autumn in Paris (baca deh!), bayangin kayaknya Paris itu baguuss banget, deh! Ilana Tan (pengarang) memang pinter menceritakan kota Paris yang indah nan megah. Kira-kira butuh uang berapa untuk kesana? 1 Euro kurang-lebih Rp 12.000,-. Hotel paling murah aja 60 Euro. Jadi buat nginep satu malam perlu merogoh kocek dalam-dalam, yah... sekitar sejuta. Kapan juga aku bisa kesana? Nggak tau. Mungkin nanti, kalo udah kerja, bisa bahasa Prancis, udah naik haji, ortu juga udah naek haji, dan beliin ortu rumah mewah (amin!). Pengennya, sih, sebelom nikah, aku pengen keliling dunia. Ke Prancis, Amerika Serikat, Kanada, Italia, Jerman, Brazil, Inggris, Spanyol, Turki, Rusia, Jepang, Korea Selatan, dan lain-lain. Kan masih bebas gitu.

Aku juga pengen dapet beasiswa buat kuliah di Sorbonne, Paris. Paris memang kota impianku. Aku ingin bisa tiggal disana. Barang satu tahun saja. Pengen ngerasain gimana kehidupan di "Kota Cinta". Tapi tinggal dimana? Apartment disana pasti miliaran. Aku juga pernah dibuat menahan napas sama Jardin du Luxemburg. Subhanalloh! Taman itu indah banget! Tapi aku yakin, surga beribu-ribu kali lipat indahnya. Yang aku tahu, sih, tempat wisata di Paris ada Louvre, Musee Rodin, Arc de Triomphe, Jardin du Luxemburg, Sungai Seine, Eiffel Tower... Yah, segitu aja. Resto halal di Paris sekarang makin berkembang. Restoran Indonesia juga ada. Tinggal ngepassin sama kantong. Tidur di Masjid sebenernya juga enggak apa-apa, ya... Tapi, takut diusir! Ada juga Sinagog di Paris yang aku kira Masjid. Mirip, sih. Apalagi, aku juga nggak bisa bahasa Prancis. Pengen, deh, les. Terus, kalo ke Paris, aku pengennya sendiri aja. Biar menikmati.


Paris, I'll be there...

Jumat, 28 Mei 2010

Indonesiaku Tercinta

Indonesia... Apa yang terlintas dalam pikiranmu tentang Indonesia? Jutaan rakyat miskin, pemukiman kumuh, perekonomian yang macet, penduduknya yang suka rusuh, dan segudang hal negatif lainnya! Hahaha... Hanya bercanda! Banyak, kok, turis asing yang datang mengagumi panorama alam Indonesia yang indah. Tapi, ada satu hal yang sangat memalukan kita, rakyat Indonesia. Yakni: Indonesia mendapat rekor sebagai negara pemilik hutan hujan yang luas yang paling cepat rusan. Nah...
Harus kau akui, itu bukan sesuatu yang membanggakan, tapi memalukan. Punya wilayah hutan hujan yang luas, kok, bukannya dijaga dengan sebaik-baiknya, malah terus dirusak? Misalnya, membakar ratusan hektar hutan untuk dijadikan kawasan industri atau yang lainnya. Kerugian mencapai ratusan miliar rupiah. Itu belum termasuk hilangnya flora-fauna yang ada, dan penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas). Ckckck... Ironis sekali bukan? Pemerintah seperti tidak memperdulikan hutan di Indonesia yang jumlahnya sangat menyedihkan.
Sering terlintas di benakku, aku ingin menjadi presiden. Kayaknya enak, ya, bisa ngatur-ngatur. Tapi, sudah kau ketahui itu tidak semudah yang kau bayangkan. Mengatur korban bencana alam, demo rakyat yang semakin menjadi-jadi, kasus korupsi dimana-mana, dan ribuan tugas menanti dengan penuh sayang dan senyum menyeringai. Ugh! Capek banget, kan? Mending rakyatnya mau diatur. Ini? Ya ampun, susah banget dah, ah! Tentu kau pernah melihat mata SBY yang berkantung. Hah... Itu pasti karena kelelahan mengurus tugas negara yang tak ada habisnya.
Apa yang akan aku lakukan jika aku menjadi presiden? Atau, aku akan ikut partai apa? Demokrat? Gerindra? Golkar? Ah... Tak tahulah aku! Aku juga nggak tahu presiden itu digaji berapa satu bulan (?). Seratus juta? Dua ratus? Tiga ratus? Atau bahkan satu miliar? Hahaha... Itu mah, Tanri Abeng! Orang yang digaji 1 miliar setiap bulannya. Back to my story! Hal-hal yang akan aku lakukan jika aku menjadi presiden adalah sebagai berikut:
Dunia kita tengah dilanda musuh jahat bernama "Global Warming". So, aku ingin Indonesia juga turut andil mencegahnya. Pakai saja cara yang standar, seperti banyak menanam pohon, mendaur ulang sampah, dan membatasi penggunaan kendaraan bermotor yang banyak menimbulkan polusi. Aku ingin penduduk Indonesia dipindahkan dulu ke negara lain. Dimana saja. Tentunya aku sudah menanda tangani perjanjian kerja sama dengan negara tersebut. Lalu, aku mempekerjakan ratusan ribu tukang untuk merombak habis-habisan Indonesia.

Sabtu, 15 Mei 2010

Cecilia Cassini


Hey, young girls! Apa kalian kenal dengan sosok Cecilia Cassini? Mungkin di Indonesia di tidak terlalu terkenal. Tapi di Amerika dan Eropa, dia diperhitungkan, lebih-lebih dikalangan para desainer. Yap! Dia memang seorang perancang Busana. Cewek kelahiran 03 Mei 1999 ini mulai merancang dan menjahit baju sejak umur 6 tahun. Yuk, kita simak media yang memuat wawancara dengannya!


Hai, Cecilia! Biasanya anak seumuran kamu kan lebih suka membeli baju jadi, daripada merancang sendiri. Kenapa kamu malah memilih merancang sendiri ketimbang membeli baju jadi?

Hmm... aku suka merancang bajuku sendiri karena aku bisa bebas menambahkan gaya dan ciri khas sesukaku. Tapi, percaya deh, aku juga masih suka beli baju jadi, kok!

Lalu, sejak kapan kamu mulai merancang dan menjahit busana sendiri?
Aku mulai merancang dan menjahit busana sejak berumur 6 tahun.

Wow, masih kecil sudah bisa menjahit? Siapa yang mengajari?

Aku pernah ikut kursus menjahit beberapa kali. Tapi, awalnya aku hanya sekadar bisa. Selanjutnya, aku banyak mempraktikkan dan belajar menjahit sendiri.

Siapa saja orang yang mendukung hobimu itu?

Wah, semuanya mendukung aktivitasku dalam merancang dan menjahit busana.

Lalu, apa saja kegiatanmu pada waktu senggang?

Aku senang menghabiskan waktu bersama teman-temanku, atau bermain tenis dan melakukan yoga.

Ada kesulitan nggak, dalam mengatur waktu antara sekolah dan merancang busana?

Nggak ada tuh, karena aku selalu berusaha mengerjakan PR saat jam istirahat. Jadi, aku masih tetap bisa menjahit begitu sampai di rumah.

Pernah merasa bosan nggak, dengan aktivitasmu itu?

Aku nggak pernah merasa bosan merancang dan menjahit busana. Aku malah selalu ingin melakukannya lagi... dan lagi!

Siapa desainer yang menjadi inspirasimu dalam merancang busana?

Karl Lagerfeld, Diane Von Furstenburg, Miu Miu, serta Prada dan Louis Vuitton (merek pakaian mewah dan ternama-red)

Kamu kan sering diundang ke berbagai fashion show. Pernah membuat fashion show sendiri, nggak?

Belum, aku belum pernah membuat fashion show sendiri. Tapi, dalam waktu dekat ini aku harap bisa menyelenggarakan fashion show sendiri. Doain, ya!

Apakah kamu juga punya butik sendiri?

Saat ini belum. Mudah-mudahan kelak aku bisa punya toko sendiri yang tersebar di seluruh dunia. Tapi, untuk sekarang ini busana rancanganku sudah dijual di beberapa toko dan sebentar lagi akan dijual secara online.

Gaun-gaun rancanganmu lucu, deh! Pernah dipakai oleh selebriti?

Ya, baru-baru ini aku merancang gaun untuk Bella Thorne, aktris dari Disney Channel dan HBO. Dia bilang begini, "Aku mencari-cari kamu. Walaupun kamu lebih muda dari aku, kamu sudah jadi seorang perancang busana. Aku juga ingin, lho, jadi perancang busana."

Seandainya ada kesempatan, kamu ingin merancangkan busana untuk selebriti siapa?

Lady Gaga! Karena gayanya keren dan penampilannya unik, seperti busana rancanganku.

Kamu kan sudah terkenal di Amerika. Apakah pernah juga memperkenalkan busana rancanganmu ke negara-negara lain?

Selain di Amerika, aku sudah pernah diwawancarai oleh berbagai media dari Jerman, Italia, Slovenia, dan Australia.

Bagaimana kamu menggunakan uang hasil kerjamu?

Sebagian besar penghasilan aku tabung dan sisanya aku pakai untuk membeli bahan rancanganku, bersenang-senang, dan shopping.

Meskipun masih kecil, kamu sudah berhasil mewujudkan impianmu. Apa pesanmu buat anak-anak seusiamu di Indonesia, yang juga punya cita-cita tapi mungkin belum berhasil mewujudkannya?

Ikuti terus mimpi dan hasrat kalian. Kalian nggak harus menunggu sampai dewasa kalau ingin sukses dan mewujudkan mimpi!


Fakta lain tentang Cecilia Cassini:

~ Sesuai dengan namanya, merek busana rancangan Cecilia adalah Cecilia Cassini.

~ Cecilia mengaku tidak mengalami kesulitan waktu pertama kali belajar menjahit.

~ Walau masih kecil, Cecilia merancang semua busananya sendiri tanpa bantuan sedikit pun dari perancang-perancang lain.

~ Ciri khas rancangan Cecilia adalah selalu ada pita besar.

~ Meskipun sibuk, Cecilia tetap rajin bersekolah di sekolah biasa.

~ Cecilia ingin menjadi desainer untuk selamanya!